Blogger Template by Blogcrowds

Penguasa Dunia (Q.S. An-Nur/ 24)


Pembacaan Ayat Suci Al-Qur`an oleh Syekh Musyari Rasyid di Banjar TV pada ba'da magrib tanggal 18 Nopember 2009 telah memasuki Surah An-Nur. Sebelum tadabbur singkat saya terhadap surah ini menghilang dari ingatan, ingin saya tuliskan dalam catatan singkat agar bisa selalu menjadi pengingat, dan mungkin bisa jadi bahan renungan buat yang lain juga... Tulisan ini telah saya tuliskan dalam catatan saya di Facebook. Saya tulis kembali di blog ini (dengan sedikit revisi) agar bisa dibaca secara umum. Semoga bermanfaat.

Q.S. An-Nur adalah surah ke-24. Surah ini terdiri dari 64 ayat (tidak termasuk basmalah). hampir separoh dari surah ini bicara masalah hukum. Sisanya bicara masalah keimanan, hubungan antara keimanan dan ketaatan serta balasan dari ketaatan.

Pembicaraan tentang masalah hukum telah ditegaskan sejak ayat pertama:

"(Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan dia (untuk dilaksanakan), dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya."

Ayat-ayat hukum dalam ayat ini adalah:
  • Tentang had penzina (yang belum pernah menikah) serta cara pelaksanaannya (ayat 2)
  • Ketentuan persaksian bagi yang menuduh orang lain berzina serta hukuman bagi yang tidak memenuhi persyaratan tersebut (ayat 4)
  • Hukum Li'an (ayat 6-10)
  • Tentang "Hadits Ifqi" (cerita bohong yang menimpa 'A`isyah radhiyallahu 'anha) (ayat 11-26). Sebuah pelajaran yang amat sangat berharga. Peristiwa ini terjadi karena tidak mengindahkan aturan tentang ayat sebelumnya (tentang persaksian). Ayat ini juga menjadi pelajaran amat berharga bagi kita pada masa di mana media informasi begitu mudah menyebarkan gosip-gosip dan suka dianggap sebagai masalah yang remeh.
  • Masih berkaitan dengan hukum tentang perzinaan, adalah hukum tentang perintah untuk meminta izin bila masuk rumah orang lain (ayat 27-29), serta minta ijin jika ingin masuk ruang kamar bagi orang-orang tertentu pada saat tertentu (ayat 57-61). dan masih berkaitan juga dengan hal itu, adalah perintah untuk menjaga pandangan (ayat 30-31). Sebagaimana telah disebutkan dalam catatan saya tentang "Beberapa Adab Bertamu", Rasulullah bersabda: “Hanya saja syari’at meminta ijin itu diadakan untuk menjaga pandangan” (H.R. Bukari). Jadi antara ayat-ayat tersebut masih saling berkaitan.
  • Selain bicara masalah hukum zina, menuduh zina, antisipasi zina dengan menjaga pandangan dan perintah untuk meminta ijina, Allah juga memberikan solusi dengan syari'at MENIKAH (ayat 32) serta menahan diri bagi yang belum mampu agar tetap menjaga kehormatan mereka (tidak berzina) (ayat 33).
Selain tentang hukum-hukum di atas, Allah juga bicara cukup panjang lebar tentang masalah yang berkaitan dengan keimanan: tentang sifat-sifat Allah, kekuasaan Allah, karunia Allah, juga tentang keingkaran orang-orang yang kufur terhadap hukum dan ketentuan-ketentuan Allah, padahal semsta Alam bertasbih men-sucikan Allah.... (ayat 35-50).
Selanjutnya Allah menyebutkan sikap yang seharusnya diambil oleh orang yang beriman, yaitu taat secara mutlak (ayat 51-54 dan ayat 62). Allah berfirman dalam ayat 64: "Sesungguhnya jawaban oran-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Sebagai balasan bagi ketaatan mereka pada syari'at Allah tersebut, Allah menjanjikan mereka menjadi PENGUASA DUNIA... (ayat 55). Allah berfirman: "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang kafir sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."

Apakah umat Islam kini menjadi penguasa dunia? Jika tidak, maka intropeksilah: sudah sejauh mana penerapan umat Islam terhadap syari'at Allah ini?

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda